Spanduk adalah salah satu alat komunikasi visual yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan penting kepada khalayak. Seringkali adanya kesalahan dalam desain dapat mengakibatkan persepsi yang salah dan menyebabkan pesan yang dimaksudkan menjadi samar. Sebagai contoh, kita dapat mengamati sebuah spanduk yang menginformasikan tentang seminar dan workshop yang akan dihadiri oleh guru-guru untuk memahami pengelolaan Blog. Sayangnya, dalam desainnya, terdapat beberapa kekurangan yang menyebabkan salah persepsi.
Pertama-tama, pemilihan font yang serupa dan ukuran yang sama untuk semua teks dalam spanduk ini menciptakan kebingungan. Ini membuat beberapa orang menginterpretasikan pesan dengan cara yang berbeda. Selain itu, penggunaan warna yang seragam juga mengaburkan hierarki informasi, membuatnya sulit untuk mengidentifikasi elemen penting. Padahal guru adalah panutan yang biasanya mambagikan ilmu kepada kita.
Untuk menghindari kesalahan persepsi semacam ini, penting untuk menerapkan prinsip-prinsip desain yang benar. Anda dapat memulainya dengan menggunakan font yang berbeda untuk menyoroti informasi yang berbeda, seperti judul seminar dan nama blog. Selain itu, berikan warna yang berbeda pada teks yang relevan untuk membantu pemirsa mengidentifikasi setiap elemen dengan jelas.
Selanjutnya, penambahan logo Blog akan memberikan identitas visual dan menghubungkan spanduk dengan topik yang tepat. Terakhir, dengan menekankan teks yang berkaitan dengan blog, seperti menambahkan efek distorsi atau bayangan, pesan utama dapat diprioritaskan.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip desain ini, spanduk akan menjadi alat yang efektif untuk berkomunikasi dengan jelas dan menghindari kesalahan persepsi yang dapat muncul akibat desain yang tidak tepat. Itu menekankan pentingnya penggunaan ilmu dalam desain visual.
0 Response to "Mispersepsi pada Karya Visual Media Spanduk"
Post a Comment